Seorang Dewan Dari Partai Golkar Kritik Pemakaian Mobil
Dinas Tidak Tupoksinya
Dolok Sanggul,Mimbar
Kehadiran
mobil dinas yang diberikan aparatur, Pemkab Humbahas untuk alat kelengkapan
DPRD Humbahas menjadi sorotan tajam dikritik oleh seorang dewan dari Partai
Golkar. Hendrik Sihombing kepada awak media, Selasa (23/10) mengakui bahwasanya
mobil dinas yang dipakai tidak jelas peruntuhannya diberikan kepada siapa.
Dan ironisnya
lagi, menurut Hendrik, mobil dinas ada yang memakai seorang anggota dewan
tetapi malah kebanyakan “parkir” dirumah. Sementara anggaran dalam belanja
mobil dinas itu terus berjalan tanpa diketahui peruntuhan mobil itu untuk siapa.
“memang
sangat kita kritik dalam pemakaian mobil dinas yang ada di DPRD Humbahas ini. Kita
tidak tahu kebijakan siapa yangmemberikan mobil dinas sementara ada mobil yang
dipakai tetapi bukan tupoksinya dan itu malah kebanyakan “parkir” di rumahnya”,
katanya yang didampingi Chandra Maulae dari Partai Persatuan Demokrasi
Indonesia.
Hendrik
mengatakan lagi, dalam kelengkapan di DPRD yang sesuai tata tertib dewan
seakan-akan tidak berfungsi secara kasak mata dilihatnya. Contoh diambilnya,
dalam mobil dinas yang sering dipakai para fraksi dan Ketu DPRD Humbahas. Sementara,
tidak diketahuinya peruntuhan mobil itu untuk siapa.
Seyogianya,
katanya, dalam kelengkapan DPRD di tatib harusnya bagian komisi yang memakai
mobil dinas berupa merek terios. Namun, kita lihat mobil terios itu seringya
dipakai oleh para fraksi dan juga Ketua DPRD.
Sementara, kita lihat di pasal 33
ayat 3 dijelaskan fraksi dapat diberi fasilitas berupa sarana dan anggaran
sesuai kebutuhan dan memperhatikan kemampuan APBD. Dan dalam penjelasannya, yang
dimaksud sarana adalah alat tulis kantor dan alat kelengkapan kantor tidak
termasuk sarana mobilitas.
Sedangkan, yang dimaksud anggaran
adalah kebutuhan belanja menunjang kegiatan rapat fraksi dan kebutuhan ke secretariat.
“kita secara khusus bukan cemburu tetapi berjalanlah sesuai peraturan di tata
tertib dewan. Kalau memang sesuai tupoksi yang memakai kita tidak perlu kritik
itu tetapi ini yang memakai bukan tupoksinya. Kan tidak masuk akal”, tegas
Hendrik.
Chandra Maulae juga ikut nimbrung
dengan mengatakan, dalam pemakaian memang dirasakannya bukan pada tupoksinya
yang memakai. Dan anehnya lagi, banyak kendaraan operasional di DPRD Humbahas
tidak tahu dalam anggaran perawatannya selama ini.
Ia menyinggung, karena mobil yang
baru dipakainya sering mengalami kerusakan dan harus dibiayainya sendiri
sebelum dimasukkannya ke dalam perawatan. Menurut Chandra, apabila mobil dinas
yang sudah tidak layak dipakai diharapkannya dapat dilelang karena tupoksi
dewan bukan hanya dikantor saja tetapi juga turun ke jalan. Sementara jalan di
areal kawasan dingin Humbahas ini banyak yang bertanjakkan, katanya.(Fir)
Komentar
Posting Komentar