BBM Turun, LPG Tabung 3 Kg Langka dan Mahal Di Humbahas



Dolok Sanggul,Mimbar
Pada 1 April 2016 lalu Pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyatakan penurunan Bahan Bakar Minyak. Turun nya BBM tersebut beranjak dari turunnya harga minyak dunia mencapai 2%. Sesuai ketetapan, harga BBM jenis bensin yang sebelumnya Rp.7.150 menjadi Rp.6.450 dan Solar menjadi Rp. 5.150, dari sebelumnya Rp. 5.950.
Terjadinya penurunan BBM ini berbanding terbalik dengan apa yang sebenarnya dirasakan Masyarakat, khusus nya para ibu-ibu di Kabupaten Humbang Hasundutan. Pasalnya, selain belum adanya keseimbangan harga bahan pokok terhadap turunnya harga BBM, selama dua bulan terakhir para ibu rumah tangga ini mengaku bahwa Humbang Hasundutan juga dilanda kelangkaan Liquefied petroleum gas (LPG) tabung 3 kg. LPG yang disediakan pemerintah itu seolah meghilang dari peredaran dan hanya meninggalkan tabung kosong.
Dermawati Lumban Toruan (35), salahsatu ibu rumahtangga kepada Mimbar Rabu,(6/4/2016) di Dolok Sanggul, mengaku mengeluh dan sulit mendapatkan tabung gas LPG 3 kg. Di beberapa kios dan pangkalan, dirinya kerap mendapati tabung LPG 3 yang kosong. Kalaupun ada LPG tabung 3 Kg harganya sudah melewati harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Kita kurang paham dikemanakan LPG tabung 3 Kg. Kalaupun ada di jual di tingkat pengecer harganya sudah melebihi HET. Mengapa pemerintah tidak melakukan pengawasan yang serius, padahal ini kerap sekali terjadi” tukasnya.
Salahsatu pengecer LPG 3 Kg, Marlin Simamora kepada wartawan mengaku, bahwa saat ini, pihaknya sulit mendapatkan LPG tabung 3 Kg. “Untuk mendapatkan LPG, tadi kita sudah mengantri lama di salahsatu agen LPG di Humbahas. Namun karena pasokan yang kurang, mau tidak mau kita pulang dengan tangan kosong,” terangnya.
Terkait hal itu, pihak CV Gopas Masa Jaya selaku agen penyalur LPG tabung 3 Kg kepada Bataktoday mengakui langkanya LPG di Humbahas dikarenakan minimnya kuota yang diberikan ke Humbahas. “Kuota dan jumlah pemakai LPG tabung 3 Kg tidak sebanding di Humbahas. Untuk kita saja hanya diberikan 2 DO per hari. Satu DO terdapat 560 tabung,” jelasnya.
Terkait harga jual LPG yang melampaui HET, pihak CV Gopas mengaku bahwa penjualan LPG kepada pangkalan Rp 15.500. Pihaknya juga selalu menghimbau pangkalan atapun pengecer untuk tidak menjual diatas HET yang ditentukan oleh pemerintah. “Disamping menyalurkan gas, kita juga melakukan himbauan dan pembinaan kepada pangkalan kita. Kalau ada kita temukan menjual diatas HET, kita lakukan tindak tegas dengan pencabutan sub pangkalan,” bebernya.
Menyikapi hal itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Humbahas Jhoni Waslin Purba yang dikonfirmasi Awak media Rabu, (6/4/) diruangannya mengatakan, bahwa kurangnya kouta LPG tabung 3 Kg di Humbahas mempengaruhi situasi yang mengarah pada peyimpangan harga.
Mantan Kepala Bappedaa Humbahas itu menjelaskan, kuota LPG untuk Humbahas tahun 2015 sebanyak 737.000 tabung dan meningkat menjadi 897.000 tabung untuk tahun 2016. Setelah dipantau kondisi  dilapangan, kuota tersebut justru masih tetap kurang. Hal itu dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM). Mengantisipasi hal ini, kedepan, tahun 2017 pihak nya akan coba usulkan menjadi 1.744.200 tabung. Dengan rumah tangga sasaran sebanyak 43.798 KK dan usaha kecil menengah (UKM) sebanyak 1052.
“Kouta LPG tabung 3 Kg masih sangat jauh berbeda dengan kebutuhan masyarakat. Hal itu sudah kita surati kepada pertamina agar dilakukan penambahan. Sehingga kedepan kebutuhan LPG dapat terselesaikan. Kemudian pengecer atau pangkalan yang menjual di atas HET perlu dipidana,” tandasnya. (Fir)

Foto : Kadis Perindagkop Humbang Hasundutan, Jhoni Waslin Purba, saat memberikan keterangan kepada Wartawan diruangannya.

Komentar