25 TKS RSUD Doloksanggul Mengaku Sedih Telah Dirumahkan



Doloksanggul,Mimbar
            Pemberhentian 25 orang Tenaga Kerja Sukarela (TSK) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doloksanggul menorehkan kesedihan yang cukup mendalam. Pasalnya, 25 TKS yang terdiri dari 11 Bidan dan 14 perawat ini yang baru beberapa bulan bekerja dan mencoba sekedar menerapkan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan tiba-tiba di rumahkan. Sementara keterangan yang diperoleh Mimbar dari beberapa TKS mengatakan bahwa kehadiran mereka di Rumah sakit tersebut dilandaskan niat tulus membatu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa mengharapkan apapun, sekaligus mengimplementasikan ilmu pengetahuan tentang medis agar tidak percuma.
            Seorang dari 25 TKS yang diberhentikan RP kepada awak media Selasa,(12/4) mengaku kecewa sekaligus bingung, mengapa dirinya yang baru 3 minggu bekerja dengan tulus tanpa pamrih tiba-tiba dirumahkan. “ kita terkejut dengan keputusan tersebut ito. Mendadak kita dipanggil dan diberitahukan bahwa kami diberhentikan. Padahal sesuai pengajuan permohonan kerja, kami tidak akan pernah berfikir mengharapkan gaji ataupun diangkat menjadi pegawai honor dirumah sakit itu. Dengan kami dapat diberdayakan saja dirumah sakit, membatu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah lebih dari cukup bagi kami Ito” katanya.
            Bingungnya, kenapa TKS yang masuk per Januari 2016 saja yang dirumahkan. Sementara TKS yang masuk pada tahun 2015 bahkan yang masuk di akhir tahun 2015 malah tidak di rumahkan” ujarnya
            RP mengaku bahwa alasan pemberhentian yang diterima mereka disebabkan tanggung jawab moral dan kemanusiaan.“ katanya bupati tidak tega melihat kami bekerja tanpa digaji. Terlepas dari itu, kami sangat mengharapkan belas kasih dari Bapak Bupati, kira nya kami diperkenankan kembali bekerja membatu masyarakat dirumah sakit itu. Agar ilmu yang kami miliki tidak sia-sia dan dapat diabdikan kepada masyarakat” harapnya.
            Terpisah, NP salah seorang TKS lainya yang kemudian dikonfirmasi menyampaikan kekecewaan serupa. “ kita kecewa ito tiba-tiba diberhentikan. Padahal tujuan kita hanya ingin menerapkan ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk membantu masyarakat dalam hal kesehatan. Kita bekerja dengan sukarela tanpa mengharapkan apa-apa. Mamfaat nya bagi kami, kita tidak lupa dengan ilmu kesehatan yang telah kita tuntut diperguruan tinggi, itu saja nya ito” tukasnya.
Sesuai penjelasan yang kita terima, pemberhentian tersebut sifatnya sementara menunggu hasil keputusan rapat antara stakeholder. Nanti kalau keputusan sudah ada, kita akan dipanggil kembali ”tambahnya menirukan perkataan Direktur RSUD.
            Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor yang dikonfirmasi Awak media Jumat,(8/4/2016) pecan lalu menyatakan “ sejauh pengamatan yang saya lakukan, sangat diakui bahwa kondisi rumah sakit kita sangat-sangat memprihatinkan. Untuk itu harus dilakukan langkah-langkah kongkret untuk merubah management dan tata kelola rumah sakit Umum Doloksanggul ini. Mengingat potensi Rumah sakit itu diyakini dapat memberikan Pendapan Asli Daerah (PAD) yang sangat besar sekali jika dapat dikelola dengan baik”tandasnya.
            Terkait 25 TKS yang dirumahkan, Putra kecamatan Pollung ini mengatakan dirinya ingin melakukan perombakan strukturisasi dan mengevaluasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat didalamnya. Agar wujud asli rumah sakit yang semestinya diharapkan masyarakat dapat tercapai. Apalagi RSUD Doloksanggul saat ini sudah menjadi sorotan Media dan Masyarakat. Harus secepatnya kita benahi. Tidak ada kata, Anak Emas ataupun keluarga dalam roda pembangunan. Dan satu hal lagi, ini bukan sebuah kebijakan yang tidak pro rakyat “tandasnya mengakhiri.
            Menaggapi hal tersebut, Ketua DPRD Humbahas, Manek Hutasoit yang ditemui Mimbar diruangannya mengaku dirinya telah mendengar informasi tersebut “ kita sudah dengar informasi itu, dan itu hak beliau. Namun kita juga mengakui bahwa para TKS ini cukup membatu pelayanan kesehatan di Masyarakat. Akan tetapi, menurut hemat saya, kemungkinan Pak Bupati memiliki pertimbangan yang matang atas itu. Bisa jadi ada kebijakan-kebijakan lain untuk mensiasati persoalan tersebut. Kita tunggu aja”katanya.
            Sementara Direktur Rumah sakit Umum Daerah Doloksanggul, dr. Sugito Panjaitan yang disambangi Awak media menegaskan bahwa diawal pihaknya telah menyampaikan kepada para TKS yang mengajukan permohonan kerja tersebut atas kondisi yang ada. Namun mereka memaksa untuk ditolong dan diperbolehkan bekerja di rumah sakit ini, dengan tujuan menambah wawasan dalam hal medis serta menerapkan ilmu yang dimiliki agar tidak lupa.
            Konsistensi yang jelas juga dikemukakan para TKS ini, bahwa mereka tidak akan mengharapkan balas jasa apapun. Walau secara pasti kehadiran 25 TKS ini sangat-sangat membatu pelayanan dirumah sakit ini, mengingat tenaga medis yang dimiliki benar-benar kurang. (Fir)
            Foto : Dir. RSUD Doloksanggul, dr. Sugito Panjaitan saat memberikan keterangan Pers diruangannya Selasa,(12/4). 

Komentar