Koran Tak Diterima, Oknum Wartawan Tebar Berita Fitnah
Humbahas,Mimbar
Seorang oknum pejabat berinisial HS jumat,(21/2) pecan lalu mengaku
kecewa terhadap perilaku seorang oknum Wartawan tabloid mingguan yang memuat
berita fitnah terhadap dirinya. Pasalnya, berita yang merilis tentang dikeluhkannya
kinerja badan kepegawaian daerah Humbahas dengan mengkaitkan tuposinya dalam memberikan
pelayanan di Dinas tersebut memuat kebohongan dan terkesan ngawur. Menurut HS,
berita yang dimuat tersebut sebagai wujud kedongkolan oknum wartawan tersebut
kepada dirinya, dikarenakan HS tidak bersedia menerima permohonan berlangganan
surat kabar yang ditawarkan pekerja tabloid mingguan tersebut, sebab anggaran
yang dimiliki nya terbatas untuk menampung realisasi rekening Koran. Selain itu
kata HS, liputan informasi yang dimuat
di Media Mingguan tersebut kurang menarik untuk dibaca, karena cenderung memuat
berita luar daerah yang seyogiyanya tidak begitu penting untuk diketahui mata public
di Kabupaten Humbahas” ujar HS tanpa menyebutkan identitas Wartawan tersebut.
Pria berkacamata ini menyampikan bahwa isi yang tertuang
dalam berita itu tidak menujukkan keprofesionalismean dalam standard
kejurnalistikan sebab tidak mengacu pada kode etik jurnalis dan ketentuan yang
diatur dalam undang-undang No.40 tahun 1999 tentang Pers. Hal demikian
dinilainya, telah menzolimi tupoksi pers dimata public serta menurunkan harkat
dan martabat wartawan, karena menurutnya, Pers itu selalu mengedepankan keberimbangan informasi, dan bukan sebaliknya.
”saya bingung lihat wartawan mingguan yang satu ini, hanya gara-gara ditolak
koranya, dia malah membuat berita ngawur dengan tujuan menjelek-jelekan. Itu dilakukannya
untuk melampiaskan kekesalannya kepada kami “katanya.
Ironisnya, tulisan-tulisan yang tertera di surat kabar
mingguan itu, ibarat tulisan anak Sekolah Dasar (SD) kelas 3 yang bercerita tentang
pengalaman selama liburan dalam sebuah karangan. Hal Itu tidaklah mencerminkan kepribadian
seoarang jurnalistik, dan berbeda sekali dengan karakteristik jurnalistik. Yang
diasuh oleh media-media lokal berkembang seperti Sindo,Analisa,perjuangan,mimbar
umum,Podium Tapanuli, Metrotapanuli,rakyat tapanuli, Medanpos ,Batakpos, Jurnal
Asia,Andalas,SIB,Waspada,Medan bisnis dan banyak lagi. Kita berharap,
sepatutnya perusahaan surat kabar mingguan ini benar-benar merekrut orang-orang
yang berkompenten, serta memiliki jiwa pengabdian sebagai corong informasi public
yang memuat fakta dan bukan mengada-ada “tegasnya.
Porman Tobing, selaku pengamat Media Tapanuli raya
Minggu,(23/2) kemarin cukup menyanyangkan sikap Wartawan mingguan tersebut,
dirinya mengatakan bahwa sikap tersebut sangat tidak profesional,” jangan karena
hal demikian kita menyebar berita yang sifatnya fitnah, karena itu malah
menurunkan eksistensi wartawan itu sendiri, apalagi kita baru saja memperingati
hari Pers Nasional. Jangan sampai hal tersebut menodai kehormatan Pers yang
kita junjung selama ini” ujar ayah 4 anak ini. (Fir)
Nb: HS (Hobby Sinaga)
Komentar
Posting Komentar