Komisi
A, Bukka Lumban Toruan : “ Jangan Karena Kalah Test Jasmani, SDM yang dimiliki
Menjadi Asset Daerah Lain”
Humbahas,Mimbar
Kegiatan penyeleksian
dalam sebuah konteks Pendidikan semestinya mengedepankan pertimbangan matang
dan kebijakan. Hal ini dimaksudkan guna mendapatkan hasil rekrutment yang
diprioritaskan memenuhi syarat serta layak menjadi bagian komunitas yang
terpilih. Sebab kelebihan dan kekurangan merupakan tolak ukur, sekaligus dasar
pertimbangan untuk mengambil keputusan yang bijak bagi seseorang yang masuk
menjadi peserta seleksi.
Namun sikap tegas
dalam menjalankan disiplin aturan kerap menjadi kendala selector dalam
melakukan pertimbangan. Alhasil, sikap dimaksud bisa-bisa menjadi sebuah
pengaruh terbesar atas kepercayaan dan kecintaan terhadap kampung halaman. Dikarenakan
putra/putri Daerah yang tadinya memiliki segudang potensi Sumber Daya Manusia
(SDM) harus beranjak meninggalkan kampung halaman ke daerah lain demi
mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas, disebabkan tahluk dalam
seleksi Test Jasmani. Deskripsi inilah yang terjadi pada proses seleksi
penerimaan siswa baru SMAN 2 Unggulan Lintong Ni Huta, Humbang Hasundutan belum
lama ini. Demikian dikemukakan Bukka Lumban Toruan, Anggota Komisi A DPRD
Kabupaten Humbang Hasundutan kepada Mimbar disela-sela perayaan HUT Humbang
ke 13 di Lapangan Merdeka Doloksanggul, Kamis,(28/7/2016) pecan lalu.
“ saya cukup
menyayangkan proses seleksi yang dilakukan tim seleksi Dinas Pendidikan
Kabupaten Humbang Hasundutan dalam merekrut peserta anak didik baru di
Sekolah Unggulan SMAN 2 Lintong Ni Huta.
Sepatunya para tim seleksi mempedomani azas pertimbangan dalam menentukan
syarat kelulusan siswa yang menjadi peserta seleksi. Tidak serta monoton pada
aturan seleksi yang ada. Jangan karena hanya kalah di test Jasmani, seorang pelajar atau
peserta seleksi digugurkan. Padahal siswa yang bersangkutan diketahui memiliki
potensi sumber daya manusia yang cukup dibanggakan, dan dipastikan mampu
bersaing” ketusnya.
Para siswa yang menerima nasib seperti ini, tentunya akan
mengalami kekecewaan yang mendalam. Dengan demikian hal ini mempengaruhi jiwa
kecintaan terhadap kampung halamannya. Sebab Para siswa tadi terpaksa
meninggalkan daerah kelahirannya untuk mencari tempat pelayanan pendidikan yang
berkualitas ke daerah lain. Otomatis, sumber daya manusia yang dimiliki
kabupaten ini menjadi asset kabupaten atau daerah lain. Tidak tertutup
kemungkinan, berjalan seiringnya waktu Sumber Daya Manusia tadi lebih cenderung
memberikan perhatian ke daerah yang memberinya pendidikan yang berkualitas.
Sebab, ruang lingkup daerah itu telah merubah pola fikirnya selama mengecap
pendidikan” tegas Mantan Wartawan itu.
Kepala Seksi Pendidikan
Menengah (Kasi Dikmen) Kristison Marbun yang dikonfirmasi Awak media
Minggu,(31/7) menjelaskan “ kesehatan factor utama dalam mengikuti pendidikan
di SMA Negeri 2 Unggulan Lintong Ni Huta. Sebab, metode pendidikan di sekolah
ini cukup keras dan berbaur militer. Kita tidak ingin siswa – siswa yang
dinyatakan memiliki kekurangan dalam jasmaninya menjadi semakin tidak sehat. Karena
terlampau memaksakan diri mengikuti pendidikan di Sekolah ini “ katanya.
Selain itu, dari antara para siswa yang menjadi peserta
seleksi banyak yang dinyatakan memenuhi syarat. Jadi hal yang tidak mungkin
bagi panitia tim seleksi memberikan pertimbangan bagi siswa yang dimaksud,
sebab peserta lain nya mampu melewati test seleksi yang tetapkan oleh panitia
seleksi yang kita undang dari Universitas Negeri Medan “ pungkasnya. (Fir)
Foto : Bukka Lumban
Toruan, Anggota Komisi A DPRD Humbahas saat memberikan tanggapan kepada
Wartawan.
Komentar
Posting Komentar