Bupati Dosmar Sebut Konfirmasi Wartawan “Pelecehan “

Humbahas,Mimbar
            Tak dipungkiri padatnya aktifitas kerja dan tanggung jawab besar ,ditambah lagi volume fikiran yang melebihi tonase menjadikan seseorang kerab berubah menjadi kepribadian yang sejatinya bukan dirinya sendiri. Transformasi diri yang berlansung sekejab ini terjadi pada saat munculnya dengan tidak sengaja sebuah karakater  sedikit sensitive pada pribadi seseorang tersebut.  
            Kondisi tersebut bisa saja dialami oleh setiap orang, tanpa melihat golongan. Mungkin hal ini juga yang terjadi tarhadap salah seorang penguasa di Kabupaten Humbang Hasundutan belum lama ini. Entah apa sebab, Dosmar Banjarnahor Bupati Humbahas yang sebelum nya  dikonfirmasi Mimbar secara tertulis melalui pesan selular pada Jumat,(28/5/2016) pecan lalu yang bertuliskan,
“ selamat siang pak Bupati. Izin mengganggu waktu bapak. Dan maaf sebelumnya. Mohon penjelasan pak tentang Tupoksi RM yang disebut-sebut orang kepercayaan Bapak dan merangkap sebagai tenaga kontrak di Setdakab. Sementara dari Info yang kita terima dan diakui yang bersangkutan bahwa dirinya adalah kader Golkar. Kedua, apa tanggapan bapak ketika oknum supir bapak ini disebut-sebut kerap mencampuri urusan pemerintahan, terima kasih pak. Hormat saya FT”, sepertinya kesal dan menilai bahwa konfirmasi yang disampaikan awak media ini sebuah pelecehan. Padahal wawancara tertulis via SMS selular mengedepankan tata kerama dan etika jurnalitik dengan menjunjung tinggi UU  No. 40 tahun 1999 tentang Pers.
Dosmar Banjarnahor, Bupati Humbang Hasundutan yang kemudian menghubungi wartawan melalui telepon pasca menerima konfirmasi tertulis via pesan selular terkesan sedikit pitam dan mengeluarkan nada tinggi.
  apa maksud SMS nya ini. SMS konfirmasi saudara ini pelecehan. Lain kali kalau mau SMS dilihat dulu yang benar sebelum dikirim. Kalimat “ oknum supir bapak ini”  yang tertulis di dalam SMS ini menurut saya tanda kutip, dan itu pelecehan. Lain kali jangan asal kirim SMS” katanya dengan nada kesal.
Lanjut Dosmar berkata “ tidak ada yang bisa mengintervensi saya. Dan memang Dia (RM-red) tenaga kontrak. Untuk lebih jelasnya tanya saja BKD. Kalau ada ditemukan yang bersangkutan mencampuri pemerintahan, laporkan ke polisi.  Lagian apa urusan nya sama kamu. Lain kali jangan kirim SMS sembarangan” ujarnya sambil menutup telepon.
Menyikapi hal itu, Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Humbahas, Porman Tobing yang dimintai tanggapannya Senin,(30/5) mensinyalir bahwa terjadi salah penafsiran atas materi konfirmasi yang disampaikan oleh wartawan. Sebab, menurut analisisnya tidak ada kalimat yang bernuansa pelecehan dalam materi wawancara tertulis yang disampaikan rekan Wartawan kepada Bupati.
“ saya tidak ada menemukan kata-kata yang mengarah pada pelecehan di materi konfirmasi yang disampaikan rekan kita wartawan. Kata oknum supir bapak, menurut saya menyatakan personalisasi atau seseorang sebagai objek konfirmasi. Kalau pun ada hal-hal yang menurut Pak Bupati kurang wajar, seharusnya Beliau menggunakan hak jawabnya yang diakomodir dalam Undang-Undang Pers. Dan hal ini pernah dilakoni seorang Menteri. Tidak serta merta menilai bahwa materi konfirmasi tersebut sebuah pelecehan” katanya.
Dari sudut akademisi, Saut Sagala  kepada Mimbar tadi pagi menganggab bahwa kalimat konfirmasi yang dilayangkan wartawan via SMS itu tidak ada sama sekali mengandung delik aduan. Menurut mantan reporter TVone ini ,“ mungkin yang bersangkutan tiba-tiba sensi membaca sebuah kalimat wawancara yang menimbulkan sebuah kekawatiran. Seharusnya ekspresi ini tidak perlu dimunculkan, karena hanya menambah kecurigaan. Baik nya, pak Pemimpin ini bijak, dengan mengedepankan kedewasaan dan kematangan dalam berfikir. Apalagi, beliau adalah seorang Bupati Humbang Hasundutan yang sangat dikenal oleh masyarakatnya”jelas alumni Fakultas sastra itu. (Fir)

Komentar

  1. memang bukan pelecehan tapi sms sampah, belagak, belagu, macam atasan,. tahu nomor bukannya mensupport atau menawarkan kegiatan positif buat daerah :-) wuakkss

    BalasHapus
  2. hanya penjilat yang cocok jd sampah...

    BalasHapus

Posting Komentar