“ Humbahas Hebat Masih Berada Dalam Tanda Kutip”
Oleh
: Firman Tobing
Humbahas adalah singkatan dari Humbang Hasundutan, nama
sebuah kabupaten kecil yang berada di titik tengah Tapanuli Raya, Provinsi
Sumatera Utara. Selain kecil, Humbang Hasundutan ( Humbahas) juga dapat
dikonotasikan “ MASIH BAU KENCUR” sebab baru dilahirkan sekitar 12 tahun silam
tepatnya pasca diterbitkan UU RI No. 9 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten
Nias Selatan, Pak-pak Bharat dan Humbang Hasundutan.
Walau masih
belia, Kabupaten Humbang Hasundutan telah menorehkan catatan sejarah tentang
perolehan berbagai prestasi di kanca Nasional untuk di kenang Generasinya.
Pencapaian tersebut ditunjukan melalui keteguhan komitment yang diemban oleh
salah satu Putra terbaik Humbahas, Bapak Drs. Maddin Sihombing,MSi. Lewat kepemimpinannya
yang terpilih secara demokratis berbalut kejujuran, ketenaran Humbahas bergema
di Manca Negara, dimana tak jarang Humbahas dijadikan Lokasi study para
Mahasiswa asing dalam melakukan penelitian.
Managerial yang dilakukan Pak Maddin Sihombing bersama
rekan duet nya Marganti Simanulang selama 2 periode atau 10 tahun ini mampu
menembus kekaguman sebagian besar masyarakat luas, khususnya wilayah Tapanuli
Raya. Keharmonisan dibalut bunga-bunga kepemimpinan antara Maddin Sihombing dan
Marganti Manulang berhasil dijaga dengan baik. Hal itu tentunya dibuktikan dengan keselarasan prinsip mereka
(Bupati dan Wakil Bupati-red) untuk mewujudkan Humbang Hasundutan Mandiri dan
Sejatera (HUTAMAS) yang cukup dirasakan Rakyat Humbang. Sangat diakui,
keinginan sebagian besar masyarakat terhadap Maddin Sihombing memimpin Humbang
Hasundutan lebih maju ke depan untuk kesekian kali nya terbentur pada peraturan
perundang-undangan. Sehingga tongkat kereziman harus dikembalikan, dan kemudian
diberikan kepada seseorang yang dianggap mampu melanjutkan dan meningkatkan
kemajuan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.
Atas rahmat Tuhan, Bapak Dosmar Banjarnahor dan Saut
Parlindungan Simamora berhasil mendapat kepercayaan rakyat untuk didaulat
sebagai pemegang mandate kepemimpinan, sekaligus Putra Mahkota di Kabupaten
Humbang Hasundutan setelah melalui seleksi secara demokrasi. Kedua Pasangan
Pemimpin ini tampil di depan altar keresidenan pada 17 Februari 2016 untuk
dilantik dan diangkat sumpah guna menghantarkan rakyat Humbahas jauh lebih maju
kedepan sesuai janji yang telah di Ikrarkan dihadapan Masyarakat dengan
menjadikan Humbang Hasundutan (HUMBAHAS) HEBAT.
Kepada
Mereka masyarakat menaruh harapan besar kiranya komitmen dan kesungguhan hati
menjadikan Humbang Hasundutan lebih “ HEBAT “ dari “ HUTAMAS” bisa dicapai. Tentunya
hal ini menjadi tantangan besar bagi duet Kepemimpinan Dosmar Banjarnahor dan
Saut Parlindungan Simamora. Sebab dibalik tanggungjawab itu, terdapat
konsekuensi dasyat yang harus dipikul. Dimana keharuman nama kabupaten Humbang
Hasundutan di kanca nasional dapat dipertahankan serta semakin menebar ke
pelosok Negeri.
Saat
ini, rakyat terduduk vakum menanti terobosan yang dilancarkan melalui tangan
seorang pemuda handal, yang nota bene merupahkan generasi muda Humbang.
Seperti apa strategi yang nantinya akan dilakukan oleh Bapak Dosmar Banjarnahor
dalam memanagement pemerintahan di Kabupaten Humbang Hasundutan masih menjadi
perhatian public. Karena singgasana kekuasaan yang hampir mencapai 100 diduduki
oleh Dosmar Banjarnahor dan Saut Parlindungan Simamora masih terasa hangat. Sehingga
belum dapat menunjukan pergeseran yang tepat dan teratur untuk direspon positif
oleh masyarakat. Keadaan dimaksud sepaham dengan amatan sejumlah pengamat yang
datang dari berbagai element, seperti tokoh pemuda dan masyarakat.
Berharap,
taktik dan formula baru yang saat ini tengah disusun oleh pemegang tongkat
kekuasaan berhasil menyembuhkan kekawatiran sebagian kecil penduduk terhadap
pesimisme pencapaian “ HUMBAHAS HEBAT “. Hal tersebut mengingat kemunculan
gelombang ujian yang kerap muncul menghiasi jalan nya roda pemerintahan yang
dinahkodai oleh Bapak Dosmar Banjarnahor selaku penentu arah kemajuan Humbang
Hasundutan yang lebih baik dari sebelumnya.
Salam
komando yang berpaut erat dikedua tangan pasangan pemimpin ini, diharapkan
menjadi sebuah kekuatan yang utuh guna merong-rong masa depan yang lebih cerah
bagi kabupaten Humbang Hasundutan. Sebab, inti skenario nyata dalam kisah “ HUMBAHAS
HEBAT “ ini tengah menjadi tontonan public dan belum meninggalkan pesan
apa-apa. (***)
Komentar
Posting Komentar