Memasuki Akhir Bulan, Ribuan PNS di Humbahas “ Menjerit “ Karena Tak Gajian
Humbahas,Mimbar
Jelang berakhirnya bulan Januari 2017,
ribuan pegawai negeri sipil (ASN) di lingkungan pemerintahan Kabupaten Humbang
Hasundutan mengaku belum mendapatkan Gaji. Akibat keterlambatan perolehan gaji
tersebut, tidak sedikit ASN/PNS dari yang jumlah nya sekitar hampir 5 ribu
orang ini mengalami gejolak dalam perekonomian masing-masing. Selain kebutuhan
sehari-hari, kewajiban yang sifatnya privasi telah menunggu untuk diselesaikan.
Seperti, kredit lunak Bank, pendanaan buat persiapan anak-anak masuk sekolah
dan kuliah, ongkos kontrakan, dan lain-lain. Situasi pasca perayaan Natal dan
Tahun Baru menambah parahnya kondisi tersebut. Demikian curahan hati sejumlah
ASN kepada awak Media baru-baru ini.
Salah seorang pegawai structural di
Pemda setempat (RS) mengaku dirinya sedang mengalami kondisi sulit akibat belum
mendapat gaji. Keterlabatan gaji ini membuat dirinya terpaksa harus mendapatkan
sanksi dari salah satu Bank berupa denda atas keterlambatan pembayaran kredit. Sebab,
pembayaran kredit dimaksud melalui pemotongan saldo rekening.
“ saya ada ajukan kredit ke salah
satu bank untuk membangun rumah buat keluargaku tinggal. Hanya dengan cara itu
kami pegawai ini bisa bangun rumah. Kalau tunggu tabungan penuh tidak bakal
bisa pak “ keluhnya. Setelah ada kesepakatan dengan pihak Bank, pembayaran kita
lakukan melalui pemotongan saldo rekening gaji. Karena sampai saat ini belum
juga gajian, mau tidak mau saya harus dikena denda karena telah melewati jatuh
tempo pembayaran,”
Lanjut, Ayah dari seorang Mahasiswa ini
mengatakan fikiran nya juga dihadapkan dengan persoalan dana untuk persiapan
anak nya kuliah di luar daerah.
Terpisah, keluhan yang sama juga
dikemukakan seorang guru di kecamatan Polung. Ibu 6 anak ini mengatakan dirinya
sangat kewalahan dalam hal keuangan akibat belum menerim gaji. Ditambah lagi,
Ia mengaku baru saja kembali dari rumah orang tua nya yang berada diluar kota
usai melakukan natalan dan tahun baruan bersama keluarga besar. Guna menanggulangi
kebutuhan mendesak, terpaksa dirinya mencari pinjaman. Bahkan mengadaikan
sesuatu yang berharga dimilikinya ke Kantor Penggadaian untuk mendapatkan dana
pinjaman.
Hal yang sama juga disampaikan oleh
salah satu Bendahara di instansi pemerintahan itu. “ saya sampai bolak-balik
ngecek rekening, barang kali sudah masuk. Namun hingga kini masih sama dengan
nilai saldo yang tertera. Tidak ada penambahan. Mana lagi, anak-anak mau persiapan
ekstra belajar untuk menghadapi ujian nasional, seperti beli buku, kursus dan perlengkapan sekolah “ tukasnya.
Melihat persoalan tersebut, Jhon
Harri Marbun kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten
Humbang Hasundutan ketika dimintai penjelasannya dalam menyikapi hal dimaksud belum
berkenan keterangan resmi.
Unik nya, salah seorang PNS di Dinas Keuangan justru
mengaku pembayaran gaji ASN belum merata. Ada sebagian yang sudah dibayarkan
dan ada juga yang sebagian lagi belum dibayarkan. Sebab dirinya mengaku sudah
mendapatkan gaji. “ kalau aku sudah gajian, tetapi untuk yang lain saya tidak
tahu. Karena memang pembayaran tidak merata. Ada yang dapat dan ada juga yang
tidak dapat,”. atau SKPD terkait yang belum mengurus berkas pencairan nya," katanya. (fir)
foto : Ilustrasi
Komentar
Posting Komentar