Efek Pemberitaan, Buat Oknum Pejabat Humbahas Kelas II Berinisial MS “Kebakaran bulu Hidung”



* Masih Soal Alkes
Humbahas,Mimbar
Maraknya pemberitaan yang menyinggung dugaan tindak korupsi pada kegiatan pengadaan alkes Humbahas TA 2012 lalu, membuat salah seorang Oknum Pejabat teras Humbahas kelas II berinisial MS kebakaran bulu hidung. Pasalnya, pemberitaan yang gencar dilakukan Media ini memberikan dampak aroma kekhawatiran bagi oknum pejabat tersebut. mengingat keterlibatannya dalam mekanisme kegiatan yang sifatnya mengikat dan diatur dalam peraturan perundang-undangan bernuansa uji coba dan terkesan tabrak lari.
Wesley Pangaribuan, Politisi Parpol PKB ini kepada Wartawan kamis (13/3) pecan lalu mengaku mendengar issu panas yang mengkaitkan dirinya dalam peran informasi public yang mengulas fakta pada dugaan penyelewengan pada pengadaan Alkes Humbahas yang benar-benar bermasalah disejumlah kabupaten/kota termasuk Kabupaten Humbahas, “ saya mendengar oknum pejabat teras Humbahas, berinisial MS ini mencak-mencak akibat maraknya pemberitaan yang di buat media belakangan ini. Apalagi, terlibatnya saya selaku narasumber media membuat oknum tersebut bak cacing kepanasan. Herannya lagi, dari yang saya dengar, oknum pejabat ini kerap ingin menemui saya, namun apa tujuannya hingga kini belum terlaksana”katanya.
Ironis sekali, pria berambut panjang ini juga menambahkan bahwa dirinya mengaku mendengar langsung dari telinganya, bahwa sangkin gerahnya, oknum pejabat teras Humbahas berinisial MS ini yang nota bene memiliki pendidikan tinggi hendak mencoba mengandalkan jalur Premanisme, setara dengan pola fikir perguruan SLB yang cenderung mengesampingkan aturan hukum yang berlaku” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Saut Sagala,SE Sekjend. Pemantau Pengelolahan Keuangan Negara (P2KN) Sumutera Utara kepada wartawan minggu,(16/3) menyampaikan issu panas yang mengunggkap kegelisahan oknum pejabat teras Humbahas benisial MS ini mengisyaratkan suatu celah kebenaran yang menjadi pertanyaan ditengah-tengah public. Besarnya kemungkinan terlibatnya oknum pejabat teras tersebut mendapatkan penambahan point tuduhan. Menurut Saut, sepertinya Poldasu tidak bisa lagi lebih lama menutup-nutupi persoalan ini. Karena pada akhirya, akan menjadi boomerang bagi reputasi institusi kepolisian, apalagi terhadap para perangkatnya yang masuk dalam Tim penanganan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), seperti yang menimpa para petinggi Polri belum lama ini, yakni Susno Duadji, Joko Susilo, dan lain-lain” tandasnya. (Fir)

Komentar

Posting Komentar