Seputar aksi penindasan Terhadap Siswa
SD
Oknum Guru SD Mendapat
Kecaman dari Sejumlah Element
Humbahas,Mimbar
Terkait dengan perlakuan seorang
oknum guru sekolah dasar di kecamatan Pollung yang tega menghukum anak didiknya
menjilat lantai, mendatangkan berbagai kecaman dari sejumlah element
masyarakat. Menanggapi pemberitaan yang baru-baru ini di muat media, atas nama
Lembaga Advokasi Masyarakat Humbahas (Lamhas), Cristopel Simamora,SE kepada
Wartawan senin,(29/7) menilai bahwa guru tersebut telah mencoreng citra
pendidikan dan merusak mental siswa.
Dikatakannya,meskipun oknum guru
tersebut merupahkan putri dari kepala sekola, selayaknya tidak ada intervensi,
bahkan atas perlakuan tersebut sepatutnya ikut juga dihukum. Dan dari keterangan
yang diperoleh dari media, disebutkan bahwa oknum guru yang dimaksud ialah
tenaga guru honorer yang telah masuk
seleksi kategori 2, dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa kita atas Lamhas akan
menyikapi hal tersebut secara serius, dengan menyurati kepala Dinas Pendidikan
untuk mengkansel usulan tersebut. Karena hemat pemahaman kita, oknum guru
dimaksud tidak layak dan tidak patut diangkat guru PNS, dengan bukti awal yakni
perlakuan yang dkilakukan nya”tegas ayah 2 anak ini.
Menurut Christopel, bahwa ke 16 orang
tua murid yang anaknya disuruh menjilat lantai, memindahkan putra-putrinya
kesekolah lain merupahkan keputusan emosional, idealnya masyarakat atau orang
tua murid dapat berfikir jernih bahwa lembaga pendidikan bukan menjadi sasaran,
melainkan oknum gurunya yang harus disadarkan melalui proses hukum serta
peraturan perundang-undangan, sehingga dimengerti, termasuk juga terhadap yang
lainnya” pungkasnya.
Kecaman serupa, juga datang dari
salah seorang pengamat pendidikan S.Tarida Lumban Gaol atau yang akrab disapa
Kabut. Kabut yang juga ketua LSM-MPPK2N menegaskan agar oknum guru yang
perlakuanya diluar batas tolerasi itu, benar-benar dihukum dengan
seberat-beratnya karena dianggap telah menelanjangi etika moral dunia
pendidikan. Mengingat, dunia pendidikan adalah tonggak utama dalam kemajuan
segala aspek. Selain itu, pendidikan merupakan sector terpenting didunia” tegas
kabut.
Lebih lanjut Kabut mengatakan,
perlakuan oknum guru dan kepala sekolah tersebut sudah menodai perolehan prestasi
dan penghargaan yang banyak diterima oleh Pemerintah Kabupaten Humbang
Hasundutan (Humbahas). Dengan kata lain, imbas dari perbuatan tersebut secara
sistematis telah mempermalukan Pemerintah Kabupaten Humbahas”ujar mantan kepala
desa itu.(Firman Tobing)
Toh masih ada sosok guru yg mempunyai tempramen tiggi .
BalasHapusJelas itu tidak bisa jadi calon pns nantinya.