Sekjend DPC LSM KITA PD “ Heran “ Dengan Kehadiran Oknum PNS Dinas PMD P2A di Rumah Ketua Forum Kepala Desa
Ketua Komisi
B : “ Banyak dana desa tidak tepat sasaran, dan akan direkomendasi ke Penegak Hukum“
Humbahas,Mimbar
Sekretaris dewan pimpinan cabang (DPC) Lembaga Koalisi
Independent Transparansi Anggaran Pusat
dan Daerah (KITA-PD) Boy Siregar kepada Mimbar Senin,(5/2/2018) di sela-sela
kegiatan rapat kerja DPRD Kabupaten Humbahas dengan SKPD mengaku “ heran”
dengan kehadiran staff dinas pemberdayaan masyarakat desa, perempuan dan
perlindungan anak (DPMD P2A) dirumah salah seorang ketua forum kepala desa
diluar hari kerja. Kebingungan tersebut sentak Ia lontarkan ketika menyatu
dalam sebuah obrolan ringan para rekan-rekan sejawat yang menanti berlalu nya
jam makan siang untuk kembali beraktifitas di sebuah kantin yang tak jauh dari
kantor DPRD.
Dirinya mengatakan bahwa kehadiran oknum pns atau ASN DPMD-P2A
di kediaman ketua forum kepala desa itu memicu kecurigaan, apalagi dilakukan
saat diluar hari kerja. Teman semarga pak Presiden Jokowi ini menduga bahwa
kunjungan oknum ASN tersebut berkaitan pengelolaan dana desa. Apa yang menjadi
unsur dibalik pertemuan itu, Boy mengaku tidak tahu. Namun maraknya perguncingan
dan informasi tentang dugaan penyalahgunaan pemamfaatan dana desa semakin memacu penasaran.
“ biar kalian tahu bro, suatu ketika tanpa sengaja kami
bersama bang Simamora dan lae Sudir ketemu dengan seorang PNS dari Dinas PMD
P2A di rumah salah seorang ketua forum di Doloksanggul. Pertemuan itu juga
dihadiri ketua forum dari kecamatan Dapem II. Bingungnya, pertemuan mereka itu
diluar hari kerja, kalau tidak salah hari sabtu,(28) desember 2017 kemarin,
sekitar siang hari. Saya kurang tahu apa motif dibalik pertemuan itu. Kedatangan
kami ke kediaman ketua forum pada saat itu, hendak meminta klarifikasi” ujar
nya sedikit berbisik.
Lanjut katanya,” saya berfikir bahwa kunjungan oknum PNS
itu berkaitan dengan pengelolaan dana desa. Apalagi jika dikorelasikan dengan situasi
saat ini, beredar dan berkembang informasi seputar dugaan penyalahgunaan dana
desa tahun 2017 yang katanya melibatkan Dinas terkait, tentu semakin mamcu
kecurigaan. Dan tak hanya itu, mobil dinas yang bersangkutan kerab terlihat
lalu lalang dari desa ke desa menjelang akhir Desember 2017 lalu. Kayak punya
pomp bensin lah barang ini “ Kata pria humoris ini, yang diikuti tertawaan para
rekan lainya.
“ BANYAK DANA DESA TIDAK TEPAT
SASARAN “
Terpisah ketua Komisi B DPRD Kabupaten Humbang
Hasundutan, Moratua Gazah ketika dikonfirmasi para awak media mengaku bahwa
pihak nya telah menggelar rapat kerja dengan Dinas PMD P2A untuk mempertanyakan
sejauhmana laporan pertanggung jawaban dana desa. Dewan asal Gerindra ini juga
mengaku bahwa berdasarkan penelusuran dan pantauan nya dilapangan, terkhusus di
daerah pemilihannya kecamatan Tarabintang disimpulkan bahwa penggunaan dana
desa banyak yang tidak tepat sasaran.
“sesuai marak nya informasi dan laporan masyarakat
tentang dugaan penyalahgunaan dana desa, kita dari Komisi B telah memanggil
dinas terkait. Untuk mempertanyakan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana desa
di 4 desa dari 4 kecamatan. Ke empat desa ini merupakan sampling pemerikasaan. Namun
kehadiran Kepala dinas PMD P2A pada Jumat,(2/2/2018) kemarin tidak dapat
memberikan penjelasan apa-apa. Sebab Ia (kadis) mengaku bahwa LPJ dana desa
tersebut belum tuntas. Dan si Kadis berjanji akan memberikan nya pada hari
senin (5/2/2018) pekan ini, namun kenyataan nya tidak ada sama sekali “
katanya.
Moratua konsisten untuk memanggil dinas terkait kembali
agar bisa memberikan penjelasan dan pertanggung jawaban atas realisasi dana
desa yang mereka motori. Demi menjawab informasi yang berkembang sekaitan
dugaan pelanggaran pada sistem pengelolaan dana desa di Humbang Hasundutan. Akan
tetapi, apabila ditemukan pelanggaran sebagaimana yang di informasikan tentu
kita akan merekomendasi itu ke Aparat Penegak Hukum (APH) untuk diproses "tegasnya. (Fir)
foto : pertemuan oknum pns dengan dua orang ketua forum kepala desa
Komentar
Posting Komentar