Pengangkatan CPNS K II di Lingkungan Depag Humbahas Dimanipulasi
Doloksanggul,Mimbar
Pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Spil (CPNS) dari jalur Honorer Kategori II di lingkungan
Departemen Agama (Depag) Humbang Hasundutan (Humbahas) disinyalir penuh
kecurangan. Para guru dilingkungan Depag yang tidak masuk menegarai adanya
spekulasi yang dilakukan oleh pihak Depag Humbahas dalam pengangkatan CPNS K II.
Salah seorang guru
di yang sudah mengajar puluhan tahun di MAN Dolok Sanggul, Japaus Habeahan
mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa dengan pengangkatan K II yang dilakukan
Depag. Pasalnya sejumlah nama yang masuk dalam pengangkatan tersebut adalah
nama-nama yang tidak pernah bekerja sebagai honorer dilingkungan Depag serta
banyak juga yang belum memenuhi ketentuan.
“Salah satu nama
yang dicantumkan misalnya, adalah pedagang sepatu yang tidak pernah kami
ketahui terdaftar sebagai honorer. Sementara setelah masuk dalam daftar namanya
dimenangkan dalam seleksi. Inikan tidak benar, ini akan terus kita persoalkan,”
terangnya kepada wartawan, Minggu (20/7) pecan lalu di Dolok Sanggul.
Habeahan mengatakan
bahwa pengangkatan dan seleksi Honorer K II tersebut sangat diwarnai kecurangan
dan umumnya terjadi para guru-guru yang sudah mengabdi di MAN dan MIN selama
bertahun-tahun. Padahal, menurut Habeahan, merekalah yang paling pantas
memperoleh kesempatan menjadi PNS dari negara. Pasalnya selama ini mengabdi di
daerah-daerah dengan sejumlah kekurangan.
Guru lainnya,
Nuradha Sitorus, guru yang mengajar di MIN Sihite juga memprotes pengangkatan K
II. Menurutnya pihak Depag melakukan kecurangan yang sangat merugikan mereka.
Terlebih dia, yang sudah mengabdi sejak tahun 2005. Sitorus menegaskan bahwa
pihaknya sudah membuat pengaduan dan menolak segala bentuk negoisasi atas
kecurangan tersebut. “Bahkan pihak Depag sendiri sudah mendatangi kami atas
pengaduan tersebut, dan kami menolak. Sebab kami tidak akan menerima kecurangan
ini,” paparnya.
Sementara Kepala
Depag Humbahas, Julsukri Mangandar Limbong membantah semua pernyataan guru-guru
di MAN dan MIN Humbahas tersebut. Kepada wartawan, Limbong mengatakan bahwa
proses pengangkatan dilingkungan Depag Humbahas sudah sesuai dengan prosedur.
Sebab sebelum pengusulan, pemberkasan yang dilakukan sudah diperiksa terlebih
dahulu. Bahkan kelengkapan administrasi harus disahkan kepala sekolah
masing-masing. “Jadi saya kira ini hanya persoalan kecemburuan, dan saya tidak
pernah menginterpensi semua pengusulan. Sebab semua melalui proses seleksi yang
sudah ditentukan,” katanya.
Limbong menambhakan
bahwa sebelum mengikuti seleksi , pihaknya sudah mengumumkan sejumlah nama-nama
yang akan ikut seleksi. Serta memberikan ruang sanggahan kepada pihak-pihak
yang merasa dirugikan. Namun sampai pelaksanaan seleksi tidak ada sanggahan
yang masuk. “Jadi kita heran kenapa sekarang ini dipersoalkan,” katanya.
Menanggapi hal
tersebut, Nurhadha membatah telah diumumkan lewat koran dan media masa lainnya.
Bahkan yang diperolehnya adalah undang untuk mengikuti seleksi dan membaca nama
dipapan pengumumna kantor Depag. Dia mengingat
pada tanggal 3 November 2013 pihaknya mendatangi kantor Depag dan melihat sudah
sangat banyak warga yang masuk dalam daftar peserta seleksi. “Jadi jangan
ditipu lah, kita sudah mengabdi dan kita dicurangi,” katanya.(Fir)
Komentar
Posting Komentar