‘Kopi Lintong’ jadi ikon Kabupaten Humbang Hasundutan



Doloksanggul,Mimbar
            Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sedang menjajaki ke Kementerian Hukum dan Ham proses indikasi geografis dengan ikon Kopi Lintong, mempatenkan ikon ini dilakukan untuk menjaga dan melestarikan kopi lintong yang sudah dikenal baik dalam negeri ataupun manca negara. Kekhasan Kopi Lintong berbeda dengan kopi arabika lainnya, karena aroma yang harum. Demikian dikatakan Bupati Humbang Hasundutan, Drs Maddin Sihombing, M.Si dalam bincang-bincang dengan CV. Tiang Mas Advertising  pada saat  audiensi Senin pecan lalu di ruang kerja Bupati Humbang Hasusundutan.
            Kopi arabika dari Kabupaten Humbang Hasundutan khususnya dari Lintongnihuta sudah banyak dikirim ke luar daerah, akan tetapi masih belum dipatenkan. indikasi geografis sama seperti hak paten lainnya akan tetapi lebih luas karena menyangkut daerah. Indikasi geografis kopi lintong diambil dari nama daerah lintongnihuta.
Pada saat ini Kopi Lintong  sudah dikelola lebih maksimal, terlebih ketika sejumlah pengembang kopi mulai mengambil peran di kawasan Humbahas untuk menjadikannya sebagai produk ekspor. “Kopi lintong sudah kategori produk unggulan Humbang Hasunduan sama seperti kemenyan. Bahkan, saat ini Arabika Lintong merupakan produk yang dicari sejumlah penikmat kopi. Memang, Kalau sudah mencoba kopi lintong, rasanya kopi lain itu tidak pas.” Kenang  Maddin Sihombing.
Maddin Sihombing menambahkan selain tanaman kopi, Humbang Hasundutan memiliki tanaman andalan lainnya yaitu kemenyan. Kemenyan ini juga sudah dikirim ke luar daerah bahkan ke luar negeri. Memang kopi dan kemenyan ini tidak langsung diekspor dari Humbang Hasundutan tetapi kita kirim melalui  Medan ataupun daerah Jawa.
            Sementara itu Kepala Dinas Perindagkop, JW. Purba  menyampaikan bahwa produksi kopi saat ini mencapai  5.000 ton per tahun dan pada  kurun waktu dua tahun ini mengalami penurunan walaupun tidak signifikan.  Penurunan ini karena kopi yang sudah tua tidak ditanam kembali dan petani beralih pada tanaman holtikultura.
            Centiara R. Panggabean mewakili CV. Tiang Mas Advertising menyampaikan bahwa potensi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan perlu dipublikasi secara luas sehingga diketahui publik. Dengan publikasi dalam pemberitaan ataupun promosi sangat berpengaruh terutama dalam menarik minat investor. “Kami yakin kalau publikasi ini ditingkatkan, akan banyak investor datang ke humbang, mengingat daerah ini sudah memiliki produk-produk unggulan.” Ujarnya.
            Turut dalam pertemuan itu, Asisten Administrasi umum dan Kesra Drs. Edy Sinaga, Kepala BKD Makden Sihombing, S.Sos, Inspektur Kabupaten Humbang Hasundutan Palbet Siboro, SE, Kadis Pertanian, Ir. Happy Silitonga dan Kabid Parawisata Nelson Lumbantoruan. (Firman Tobing)
Foto : Bupati Humbang Hasundutan, Drs. Maddin Sihombing memberikan Buku berjudul “Ahu do Sisingamangaraja “ kepada Centiara R. Panggabean dari  CV. Tiang Mas Advertising. Mimbar/ist




Komentar