Korban Lakalantas di Sitampurung Diotopsi
Dolok Sanggul,Mimbar
Korban mati kecelakaan lalulintas (lakalantas) di Desa Sitampurung
Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Santi J Sinaga
akhirnya diotopsi setelah mendapat persetujuan dari pihak kepolisian Polres
Taput dan keluarga korban. Otopsi tersebut setelah membongkar ulang makam Santi
J Sinaga di Lumba Sampur , Desa Pasaribu, Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan (Humbahas), Selasa (17/12). Tim laboratorium dan forensic
(labfor) diturunkan langsung diturunkan dari RSU Djasamen Saragi Pematang
Siantar untuk melakukan otopsi kepada korban laka itu.
Pantauan wartawan, sekitar enam jam lebih, tim forensic melakukan
otopsi. Demikian juga ratusan warga Dolok Sanggul berbondong-bondong ke tempat
pemakaman korban untuk menyaksikan langsung bedah mayat. Sementra pihak
kepolisian dari Polres Taput dan Humbahas tampak berjaga-jaga hingga selesai
proses otoposi.
Tim forensic RSU Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean, kepada
wartawan mengatakan, hasil otopsi akan diberikan kepada penyidik Polres Taput
paling lambat tiga minggu kedepan.”Kita usahakan secepatnya hasil otopsi
selesai untuk diberikan kepada penyidik. Karena ada beberapa bagian tubuh yang
kita ambil untuk pemeriksaan lanjutan di laboratorium,” singkatnya.
Hasil otopsi sementara, lanjut dr Reinhard, bahwa almarhum Jenni
dalam kondisi hamil. Namun kalau usia kehamilanya tidak diketahui secara pasti.
“ Yang jelas kondisinya hamil,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ayah Korban, Benget Sinaga kepada wartawan mengatakan,
kematian Santi J Sinaga yang diduga dibunuh baru dijatuhkan dari mobil eltor
milik suaminya, 15 Oktober lalu. Kematian Jeni juga mengundang tanda tanya
besar bagi keluarga korban.
Benget juga mengatakan keheranannya karena suami korban yang
dicurigai menghabisi Santi justru bebas berkeliaran tanpa penahanan.
“Kejadian seperti ini biasanya pelaku langsung ditahan, justru polisi
mengeluarkan pelaku, sebenarnya ada apa ini,” curiganya.
Dia meminta kepastian hukum, bagaimana sebenarnya kematian
santi. “Kecurigaan kami, usai penguburan, adiknya santi yang juga sekolah
di Kebidanan justru merasa heran karena kiriman uang yang seharusnya dikirim
oleh abang iparnya malah diantar orang lain bermarga Siregar yang sama sekali
tidak dikenal,” katanya.
Benget juga menjelaskan saat di RSU, putrinya tadi, mengalami luka
yang sangat mencurigakan tidak layaknya korban lakalantas, “Lukanya sangat
mencurigakan
bahkan tidak wajar, semisal ada bekas
cekikan hingga membiru pada leher korban, lidah menjulur keluar dengan kondisi
tergigit, mata sebelah kanan terkesan pecah namun kulit lingkaran mata justru
baik. Rambut diatas dahi terkelupas, lebih mencurigakan lagi pada tumit kaki
terkesan bekas sayatan pisau tajam,” bebernya
Kecurigaan lain, kata Benget, usai kejadian jatuhnya Santi,
menantunya, TT langsung menghubunginya dan mengatakan santi jatuh dari mobil.
“Telponnya sangat singkat, ini membuat kami panik,” imbuhnya.
“Kami langsung menelepon ibunya TT guna memastikan, malah jawaban
yang kami terima dari ibunya, justru TT yang menghubungi ibunya guna menanyakan
dan memastikan lokasi jatuhnya menantu perempuannya (Santi). inilah yang
membuat kami kecewa bahkan curiga. Bukan hanya itu, Kakaknya Tumpal dalam
perjalanan menuju RSU di Balige, justru menelepon, dan menjelaskan bahwa korban
tidak jatuh dari mobilnya TT, melainkan jatuh dari mobil sewa yang
ditumpanginya,” tukas Benget.
Masih kata Benget, curhat korban pada adiknya, Santi dan suaminya
kerap cekcok, hanya saja cekcok tadi tidak pernah sampai ke orang tua keduanya.
“Dalam tangisan ibunya Tumpal ini diungkap dengan menyebut, apapun masalah
kalian tidak pernah kucampuri,” jelas Benget menirukan ucapan Ibunya Tumpal.
Sementara Kapolres Taput, AKBP Verdy H Kalele melalui Kasat Lantas
Polres Taput AKP Edward Simamora membenarkan adanya proses otopsi kepada korban
laka atasnama Santi J Sinaga. Proses otopsi itu diarapkan untuk penyidikan
lebih lanjut atas kasus laka 15 Oktober 2013 itu.
Dijelaskan, sebelum proses otopsi, pihaknya telah melakukan gelar
perkara dan rekonstruksi namun sejauh ini pihak keluarga korban masih
menginginkan penyidikan lebih lanjut. “Kita tunggu sajalah bro”ketusnya.
(Firman Tobing)
Foto : terlihat makam Santi Jenni Br. Sinaga digali oleh Tim Forensik
untuk tujuan Otopsi. Mimbar/Firman Tobing
Komentar
Posting Komentar